Rabu, 18 Agustus 2010

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.Z DENGAN
GANGGUAN RASA NYAMAN:PERUBAHAN SUHU TUBUH
Suhu tubuh, perubahan :
Gangguan suhu tubuh : keadaan dimana seseorang
gagal
mempertahankan suhu
tubuh dalam
batas
normal (36 ‘ – 37 ‘ C)
Faktor yang berhubungan :
a. Kerusakan control suhu sekunder akibat :
Koma. Pa Tik
Tumor otak, tumor hypothalamus, trauma
kepala
Cedera serebrovaskuler
Infeksi dan inflamasi
b. penurunan sirkulasi sekunder
Anemia
Penyakit nerovaskuler
c. Penurunan kemampuan berkeringat
d. Efek pendinginan dari
Infus
pareneral,
transfuse,
dialysis,
selimut dingin dan ruang operasi.

e. Pemajanan terhadap udara dingin/panas
f. Pakaian yang tidak sesuai iklim
g. BB ekstrem
h. Mengkonsumsi alcohol
i. Dehidrasi/malnutrisi
j. Penaikan usia
Hypotermia
Penurunan fisik

Penurunan suhu (35,5 ‘C pertectal
Kulit dingin
Pucat
Menggigil
Kekacauan mental, mengantuk kegelisahan
Penurunan nadi dan pernafasan
Kaheksia, malnutrisi
Factor yang berhubungan

Pemajanan panas, dingin , hujan, salju, angina
Pakaian yang tidak sesuai iklim
C B yang ekstrem
Mengkonsumsi alcohol
Dehidrasi
Inaktivitas
Regulasi
suhu
tidak
efejktif
akibat
penuaan/usia
Kriteri hasil klien dapat :
Mengidentifikasi factor-faktor resiko hipertemi
Menghubungkan metoda mempertahankan kehangatan/
mencegah kehilangan panas
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas noramal
Interval
1.
Anjurkan klien untuk mengurangi pemajanan
terhadap lingkungan dingin yang lama
a. Jelaskan pentingnya menggunakan pakaian
hangat.
b.Anjurkan tidak keluar rumah saat dingin

c.Berikan selimut hangat
2.Jelaskan tanda-tanda hipotensi
3.Jelaskan kebutuhan minimum 8-10 gelas perhari
4.Jelaskan
perlunya
menghindari
alkohoh
pada
cuaca sangat dingin
Hipertermi
Pemeriksaan fisik

Suhu 37,8’ C peroral/38,8’C perektal
Kulit hangat
Takikandi
Kulit kemerahan
Penaikan kedalaman pernafasan
Menggigil/merinding
Perasaan hangat/dingin
Sakit kepala
Keletihan, kelemahan, malaise
Kehilangan nafsu makan
Berkeringat
Faktor-faktor yang berhubungan
Penurunan kemampuan berkeringat akibat konsumsi
obat-obat

Pemajanan pada panas, matahari
Pakaian yang tidak sesuai dengan iklim
BB ekstrem
Dehidrasi
Insufusiensi hidrasi untuk aktifitas yang berat
Regulasi suhu tidak efektif akibat usia
Kriteria hasil, klien dapat :
Mengidentifikasi
factor
–faktor
resiko
hipertermi
Menghubungkan metode pencegahan hipertermi
Mempertahankan suhu tubuh normal
Intervensi
1. Ajarkan
klien
pentingnya
mempertahankan
intake
cairan
adekuat
(min.2000ml/hari
keciali
ada
indikasi)
untuk
mencegah
dehidrasi
2. Pantau intake – output
3. Pastikan
tempat
tidur
dan
kamar

terlalu hangat untuk lingkungan dengan aktivitas yang direncanakan.
4. ajarkan
pentingnya
masukan
cairan
selama
cuaca hangatdan latihan
5. jelaskan kebuthan untuk menghindari alcohol,
kafein, dan makan banyak selama cuaca panas.
6. jelaskan
kebuthan
menggunakan
pakaian
longgar, paying atau topi selama panas
7. Hindari aktivitas luar ruangan antara 11 – 14
8. Mandi
air
dingin
atau
shower
jangan
mengunakan sabun.
9. Ajarkan tanda awal hipertermi atai serangan
panas.
Termoregulasi, Tidak efektif
Keadaan dimana seorang individu mengalami
atau
berisiko
ketidakmampuan

untuk mempertahankan susu tubuh normal secara efektif dengan adanya ketidasesuaian dan perubahan factor eksternal
Pemeriksaan fisik
Suhu tubuh berfluktuasi
Faktor-faktor yang berhubungan
Fluktuasi suhu lingkungan
Benda-benda
yang
basah
atau
dingin
(pakaian, tempat tidur, p alat)

Peralatan yang tidak memadai
Permukaan tubuh yang basah
Pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca
Terbatasnya regulasi kompensasi metabolic
sekunder akibat usia

Kriteria hasil :
Bayi----36,4’ – 37’C
Lansia
–Menjelaskan
tehnik
untuk
menhindari
kehilangan panas di tubuh
Intervensi pada anak :
1. kurangi
atau
hilangkan
sumber-sumber
kehilangan panas
a.Evaporasi
Saat
mandi,
siapkan
lingkungan
yang
hangat
Basuh dan keringkan setiap bagian untuk
mengurangi evaporasi
Batasi
kontak
dengan
pakaian
atau
selimut basah
b.Konveksi
Hindari aliran udara (pendingin, fan,
jendela, lobang angina terbuka)
c.Konduksi
Hangatkan seluruh perlatan perawatan
d.radiasi
Kurangi
benda-benda
di
ruangan
yang
menyerap radiasi
Tempatkan tempat tidur bayi jauh dari
lantai
2. Pantau suhu
a.Jika dibawah normal

Tambahkan selimut
Pasang tutup kepala
Kaji
sumber-sumber
lingkungan
untuk
kehilangan panas
Hipotermi lebih dari 1 jam –lapor dokter
Kaji komplikasi stress dingin, hypoxia,
asidosis
respiratovik,
hipoalikeumi,
cairan elektrolit, penurunan berat badan
b.Jika suhu diatas normal

Lepaskan selimut
Lepaskan tutup kepala
Kaji suhu lingkungan
Lebih dari 1 jam – lapor dokter

3. Kaji tanda sepsis (Fgs pernafasan, kulit, pemberian makan , peka rangsangan, tanda infeksi local)
4. Ajarkan
pemebrian
perawatan
mengapa
bayi
rentan terhadap fluktuasi suhu
Peragakan cara untuk penghematan panas
selama mandi
Ajarkan untuk mengukur suhu jika bayi
panas, sakit atau peka rangsang.
Intervensi pada lansia :
1. jelaskan perubahan yang berhubungan dengan
usia yang mempengaruhi termogulasi
a.Dingin
(vasokontiksi
tidak
efisien,
penurunan
curah
jantung,
sub
kuton,
perlambatan, menggigil)
b.Panas (perlambatan/respon berkeringat)
2. Jelaskan bahwa perubahan ini akan mengganggu
persepsi terhadap suhu lingkungan
3. ajarkan
cara
pencegahan
hipotermi
dan
hiperter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar