Rabu, 18 Agustus 2010

Gastroenteritis

Peradangan lambung dan usus
Gejala
 Diare
 Muntah
 Demam
Diare
 Pengeluaran tinja
 Frekuensi sering (>3x)
 Konsistensi cair
Etiologi
 Malabsorbsi
 Alergi
 Intoksikasi
 Infeksi
 Bakteri
 Virus
 Parasit
Patogenesa
 Hipersekresi usus ok toxin
 Malabsorbsi karbohidrat/lemak
Diare non spesifik
 Diare karena virus,makanan merangsang atu tercemar toksin
 Tidak disebabkan kuman khusus atau parasit
Gambaran klinis
 Demam
 Gejala dehidrasi jika pengeluaran cairan 4-5% BB
 Haus, mulut dan bibir kering
 Turgor kulit menurun
 BB turun, hipotensi, lemah oto
 Sesak nafas, gelisah
 Mata cowong, air mata –
 Ubun-ubun besar cekung pada bayi
 Oliguri kemudian anuri
 Kesadaran menurun, mengantuk
 Pengeluaran cairan sampai 10% BB = dehidrasi berat dapat berlanjut pada syok dan kematian
Penata laksanaan
 WHO
 Upaya rehidrasi oral
 Melanjutkan pemberian makanan, ASI pada bayi
 Tidak memberikan anti diare kecuali pada kasus tersangka infeksi bakteri
 Pemberian petunjuk efektif tentang upaya rehidrasi oral
Cholera
 Kuman melepas endotoksin
 Akut, anak > 2 thn, diare, vmit
 Jarang panas
 Cepat dehidrasi
 BAB mancur seperti kran
 Feses bau amis, spt cucian beras

 Terapi
 Tetracyclin
 Erythromycin
Shigella
 Akut, panas tinggi
 Berak cair + darah
 Kejang toksis

 Terapi
 Cotrim
 Tetracyclin
 Ampicillin
 Nalidixic acid
Amoeba
 Sehat
 BAB lama tapi sedikit, darah +
 Panas-
Terapi
 Metronidazole



HERNIA
 Potrusi atau penonjolan isi suatu rongga
 Melalui defek dinding rongga
Berdasarkan terjadinya..
 Hernia kongenital
 Hernia akuisita
Berdasarkan letaknya
 Hernia diafragma
 Hernia inguinal
 Hernia umbilikal
 Hernia femoral
Berdasarkan sifatnya
 Hernia reponibel
 Hernia ireponibel
 Hernia inkarserata
 Hernnia strangulate
Komponen hernia
• Cincin
• Kantong
• Isi hernia
Skema hernia
 Kulit dan jaringan subkutis
 Lapisan muskulo aponeurosis
 Peritoneum parietale dan jar preperitoneum
 Rongga peritoneum
 Cincin hernia
 Kantong hernia
 Hernia inguinalis indirek/ lateral
 Keluar dari anulus internus
 Masuk ke kanalis inguinalis
 Dapat menonjol keluar ke anulus eksternus
 Bila berlanjut dapat memasuki skrotum
 Hernia inguinalis direk/medialis
 Hernia keluar melalui segitiga hasselbach
 Umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin longgar
Hernia femoralis

 Hernia keluar melalui lakuna vasorum kaudal dari ligamentum inguinale
 Sering timbul inkerserasi
 Sering pada wanita

etiologi
 Prosesus vaginalis terbuka (bawaan)
 Bukan penyebab tunggal
 Kelemahan otot dinding perut
 Kerusakan n.ilioinguinalis dan n. iliofemoralis setelah appendiktomi
 Degenerasi jaringan ikat karena faktor usia

 Tekanan intraabdomen meninggi
◦ Batuk kronik
◦ Hipertropi prostat
◦ Konstipasi
◦ Asites
◦ Kehamilan multipara
Manifestasi klinik
 Benjolan keluar masuk
 Nyeri jika timbul strangulasi
 Kembung jika timbul inkarserasi

Terapi
 Reposisi dan penyangga
 Operasi
 Herniotomi
 Hernioplasti


Sirosis Hepatis
Definisi
• penyakit hati menahun
• ditandai dengan pembentukan jaringan ikat dan nodul
• dimulai dengan adanya proses peradangan dan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan regenerasi nodul
• Distorsi arsitektur hati menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut
Etiologi
• Ada 3 tipe
1. Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional)
– dimanja jaringan parut mengelilingi daerah portal
– Sering pada alkoholis kronis
2. Sirosis pasca nekrotik
 terdapat pita jaringan parut yang lebar
 akibat lanjut dari hepatitis virus akut
3. Sirosis bilier
 pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di sekitar saluran empedu.
 akibat obstruksi bilier kronis dan infeksi (kolangitis)
predisposisi
 Peminum alkohol
 penurunan asupan protein
 Pajanan dengan zat kimia tertentu (karbon tetraklorida, naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor)
 Infeksi skistosomiasis
 Laki-laki 2x lebih banyak daripada wanita
 usia 40 – 60 tahun.
patofisiologi
• Sirosis laennec
nekrosis sel hati

jaringan parut

Jaringan normal dan jaringan hati regenerasi
menonjol dari bagian-bagian yang berkonstriksi

gambaran mirip paku sol sepatu berkepala besar (hobnail appearance)

Tanda dan gejala
 ikterus
 Febris intermiten
 Hepatomegali (awal)
 Nyeri abdomen
 ukuran hati mengecil (lanjut)
 Obstruksi Portal (hipertensi portal)
 Telangiektasi
 Kaput medusae
 Asites
 Edema
 kongesti pasif kronis limpa (splenomegali) dan GIT (varises esofagus)
 Perdarahan saluran cerna
 dispepsia kronis
 Diare
 Berat badan ↓
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
– DL : ↓ Hb ,anemia normokrom normositer, hipokrom mikrositer / hipokrom makrositer, leukopenia dan trombositopenia
– kolesterol darah ↓ (prognosis yang kurang baik)
– Kenaikan kadar enzim transaminase.
– Albumin ↓
– CHE (kolinesterase) ↓
– Kadar elektrolit
– Pemanjangan masa protrombin
– Peningggian kadar gula darah
– Marker serologi seperti virus, HbsAg/HbsAb, HbcAg/ HbcAb, HBV DNA, HCV RNA., untuk menentukan etiologi sirosis hati
– AFP (alfa feto protein) penting dalam menentukan apakah telah terjadi transpormasi kearah keganasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar